Saturday 6 June 2015

CERITA PENDAKIAN-PUNCAK LAWU VIA CEMORO SEWU

Assalamu'alaikum.wr.wb

Hallo brow jumpa lagi dengan saya,dengan cerita-cerita saya yang mungkin bisa menjadi referensi buat kalian semua,,oke brow kali ini saya akan bercerita tentang pendakian saya di Gunung Lawu. Dan di laman yang sebelumnya saya ber cerita tentang Gunung merapi,Gunung Merbabu,Gunung Andong. Gunung lawu dengan ketinggian 3265mdpl,terletak di pulau jawa,tepatnya di perbatasan provinsi jawa tengah dan jawa timur. Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Agak ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit: candi sukuh dan Candi Cetho. Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran: Astana Girilayu dan Astana Mangadek. Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangun,mausoleum untuk keluarga presiden kedua Indonesia,Suharto

Ya kali ini kita akan mulai pendakian dari jalur cemorosewu,tapi ada juga jalur pendakian lewat cemorokandang,oia parkir sepeda motor ada di sebelah barat pintu masuk pendakian,parkir saat itu Rp.7000 per motor,,oia sebagai umat islam jangan lupa sholat nya ya,walaupun mau ndaki sholat jangan sampai di tinggal,diseberang jalan ada masjid kok.

Ya seperti biasa brow kalau mau ndaki pasti harus dartar peserta dulu ya,,disini dartar masuknya Rp.10.000,- per orang brow,,gak mahal-mahal amat lah.
ya untuk gambaran aja brow,siapa tau ada yang belum tau pintu masuk jalur pendakian via cemorosewu. Oia di dalam sini banyak juga yang hanya sekedar ngecamp saja,banyak juga 1 keluarga ngecamp disini.


oia brow sebelum kita mulai pendakian kita jangan lupa berdo'a dulu yuk,biar perjalanan kita lancar sampai puncak dan bisa kembali ke ruma masing-masing dengan selamat dan membawa kenangan dan kebahagiaan.amiin oia sebelum kita mulai kita liat dulu yuk rute yang akan kita lewati








































oke brow kita mulai yuk pendakian kita dari base camp ke pos 1 jalan ya masih lebar dan agak datar,waktu itu saya mulai pendakian setelah sholat ashar,tepatnya jam setengah 4 gitu,wah untung pada saat itu cuaca begitu cerah dan tidak berkabut maka nya saya dapat pemandangan yang bagus saat melewati tanjakan demi tanjakan,karena mungkin saya udah terbiasa naik gunung jadi waktu saya nanjak di lawu ini rasanya seperti "JJS" "Jalan-jalan sore",,hahaha wah saking asyik ya tak terasa sudah sampai pos 1,tapi saya dan teman-teman langsung saja tanpa istirahat jalannya sih masih cukup datar dan masih banyak pepohonan dan dalam perjalan kita akan mencium bau menyengat yang keluar dari bebatuan yang mengandung belerang,tapi saat di perjalan saya mendapatkan pemandangan sunset yang cukup bagus, 

ya tanpa basa-basi kita langsung berfoto ria untuk embuat kenangan saat muncak Gunung Lawu,
dan waktu shalat magrib tiba tepatnya jam 6 kita sampai di pos 2 dan kita berhenti sejenak di pos 2 untuk menunaikan shalat magrib,dmn pun kamu berada jangan sampai kau tinggalkan shalat lima waktu, dan setelah kita selesai shalat magrib kita melanjutkan perjalanan kita
. Tanjakan semakin ngetrek saat meninggalkan pos 2 hingga pos 4. barulah setelah pos 4 tumbuhan perdu yang ada pada ketinggian 2600 mdpl memenuhi lembah dan ngarai. Daerah di sekitar pos 5 sering di sebut dengan Cokro Suryo, Cokro Srengenge, yaitu hamparan rumput yang luasseperti alun alun. Masuk pada jalan berikutnya sudah tidak terlalu ngetrek kita memasuki daerah sumur Jolotundo.

Selang beberapa puluh meter dari sumur Jolotundo kita akan sampai pada sebuah sendang, dengan nama sendang Derajat Berikutnya kita melingkari bawah puncak gunung untuk sampai pada Hargo Dalem, sebuah petilasan Prabu Brawijaya ke V, dan sebuah makam sunan Lawu. kita sampai di puncak hargo dalem sekitar jam setengah 10,karena waktu semakin larut kita memutuskan untuk membuat tenda di sini dan akan melanjutkan ke puncak hargo dumilah pada pagi harinya.
Ya  di puncak Hargo Dalem inilah terdapat warung makan yang sering di kenal dengan Warung Mbok Yem.

Warung Mbok Yem berdiri di dekat Argo Dalem, salah satu puncak Lawu selain Argo Dumilah. Makanan yang disajikan sederhana dan khas pendaki gunung, sebut saja nasi mie, nasi telor, nasi pecel, dan mie instant.
karena warung mbok yem tutup pada malam hari saya dan tema-teman cukup masak mie instan dengan Kompor Gunung buatan sendiri cukup dengan bahan kaleng dan spertus. 

Ya kita terbangun jam 3 pagi karena salah satu teman kita tak bisa tidur sambil menunggu waktu shubuh tiba kita bercanda ria di tenda,gila-gilaan pokok y,ato entah emang gila,,haha
setelah waktu tiba kita menunaikan kewajiban kita untuk shalat subuh.
 setelah shalat kita sarapan dulu yuk brow untuk melanjutkan ke puncak Hargo Dumilah,

wah setelah jam setengah 6,matahari mulai mengitip dari timur,,wah sunrise puncak lawu yang begitu indah,setelah berfoto ria kita melanjutkan perjalanan ke puncak hargo dumilah,,tapi sengaja tenda kami tinggal agar lebih leluasa naik ke puncak,,setelah kira-kira setengah jam kita sudah sampai di Puncak Hargo Dumilah,dang ternyata ada juga yang ngecamp di atas sini,dan ternya sudah banyak orang yang sampai sini,puncak kx kayak pasar ya,,haha

wah ternyata ada bule juga loh sampe puncak lawu,setelah puas menikmati indahnya pemandangan di sini sayadan teman-teman memutuskan untuk turun kembali ke tenda,tap di tengah perjalanan saya melihat genting rumah,ternyata di puncak ada sebuah rumah juga dan karena penasaran saya memutuskan untuk melihatnya,


saya sih gak tau di fungsikan untuk apa rumah ini,tapi setidaknya saya dapat pengalaman yang berharga,setelah dari sini kami memutuskan untuk kembali ke tenda dan kembali turun. Oia brow jangan lupa ya bawa sampah mu turun,jangan datang ke gunung kalo cuma pengen nyampah brow mening datang ke TPU aja,,haha
 
salam lestari brow.

Wassalamu'alaikum.wr.wb






1 comment: